Jumat, 26 April 2013

SISTEM MANAJEMEN KUALITAS (ISO 9001:2000)


ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang dan/atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, di mana organisasi yang di kontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi (Gaspersz, 2005).
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk (barang dan/atau jasa). Tidak ada kriteria penerimaan produk dalam ISO 9001:2000, sehingga kita tidak dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar-standar produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Dengan demikian apabila ada perusahaan yang mengiklankan bahwa produknya telah memenuhi standar internasional, itu merupakan hal yang salah dan keliru, karena seyogianya manajemen perusahaan hanya boleh menyatakan bahwa sistem manajemen kualitasnya yang telah memenuhi standar internasional – bukan produk berstandar internasional, karena tidak ada kriteria pengujian produk dalam ISO 9001:2000. Bagaimanapun diharapkan, meskipun tidak selalu, bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional akan berkualitas baik (standar) (Gaspersz, 2005).
Persyaratan-persyaratan dan rekomendasi dalam ISO 9001:2000 diterapkan pada manajemen organisasi yang memasok produk, sehingga akan mempengaruhi bagaimana produk itu di desain, diproduksi, dirakit, ditawarkan, dan lain-lain. The International Organization for Standardization (ISO) Technical Committee (TC) 176 bertanggung jawab untuk standar-standar sistem manajemen kualitas ISO 9000. Sejak pertama kali dikeluarkan standarstandar ISO 9000 pada tahun 1987, ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000. Dengan demikian standar ISO 9000 yang terbaru Tahun 2000 (Gaspersz, 2005)

8 Prinsip Sistem Manajemen Mutu


8 prinsip dalam sistem manajemen mutu, dimana elemen kuncinya adalah sbb :
1.      Fokus pada pelanggan
2.      Kepemimpinan yang berorientasi pada mutu
3.      Keterelibatan segenap karyawan
4.      Pendekatan pada proses
5.      Pendekatan berbasis fakta untuk mengambil keputusan
6.      Pendekatan system
7.      Spirit untuk melakukan perbaikan terus menerus
8.      Hubungan yang produktif dengan pemasok. 

Masing-masing elemen diatas akan dijelaskan dalam bagian berikut ini.
1.        Fokus pada Pelanggan.
Dalam aspek ini maka manajemen harus melakukan hal-hal berikut ini
·           Harus memahami kebutuhan pelanggan
·           Memenuhi kebutuhan pelanggan
·           Berusaha melebihi persyaratan pelanggan
·           Secara proaktif menetapkan level kepuasan pelanggan
2.        Kepemipinan yang berorientasi pada mutu. Dalama aspek ini para pemimpin organisasi harus melakukan :
·           Menetapkan kebijakan mutu serta mengidentifikasi dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi mutu
·           Menciptakan lingkungan kerja dimana semua personnel ambil bagian dalam pencapaian target atau sasaran organisasi
3.        Keterlibatan segenap karyawan. Personnel semua level adalah inti organisasi. Semuanya secara penuh harus ikut serta dalam kelangsungan bisnis organisasi, sehingga teridentifikasi kebutuhan kompetensi serta tersedia pelatihan untuk pengembangan kompetensi. Dan pada gilirannya, pegawai yang kompeten akan mampu menciptakan keunggulan faktor manusia untuk mencapai kesesuaian mutu produk.

4.        Pendekatan Proses
·           Orientasi pada proses kerja yang efektif
·           Sumber daya dan aktivitas dikendalikan sebagai proses
·           Secara sistematis mengidentifikasi dan mengendalikan proses yang digunakan untuk memastikan kesesuaian produk

5.        Pendekatan Sistem
Mengidentifikasikan, memahami dan mengendalikan sistem dan interaksi antar proses untuk memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi organisasi, sehingga :
·           Terbangsun sasaran mutu pada tiap proses
·           Tercipa interaksi dan rangkaian proses yang benar
·           Terpantau efektifitas tiap proses
6.        Perbaikan terus menerus.
·           Terdapat proses untuk secara reguler mengevaluasi tingkat kinerja
·           Proses evaluasi selalu disertai dengan corrective action dan gagasan untuk meningkatkan kinerja
7.        Pendekatan Faktual (fakta) untuk Pengambilan Keputusan
·           Proses pengambilan keputusan didasarkan pada fakta dan data, disertai dengan analisa yang logis
·           Dengan demikian penyediaan data yang valid merupakan sebuah proses yang harus dipenuhi
8.        Hubungan dengan Pemasok
·           Terdapat persyaratan mutu minimum yang ditetapkan kepada setiap pemasok
·           Dilakukan kerjasama intensif dengan seluruh mata rantai pemasok untuk menciptakan proses kerja yang efektif, efisien dan mampu memenuhi persyaratan mutu